Sabtu, 25 September 2010

Perluas Rizki Dan Perpanjang Umur Dengan Silaturahmi

Akhi muslim, sungguh indah hubungan persaudaraan itu.Dengan orang tua kita, saudara-saudara kandung,karib kerabat, maupun hubungan kekerabatan secara umum, yakni persaudaraan sesama muslim. Ketentraman, kedamaian, dan keamanan memang idaman setiap insan yang berakal. Dengan menyambung kekerabatan (silaturahmi) dan menjaga hubungan persaudaraan,hal tersebut bisa kita capai sehingga kehidupan kita di dunia yang fana ini akan terasa indah. Selain itu, ternyata silaturahmi mengandung banyak sekali manfaat, diantaranya adalah memperluas rizki dan memperpanjang umur. Maka barangsiapa yang menghendaki kebaikan dalam hidupnya, hendaknya dia menyambung kekerabatan alias silaturahmi.



Pengertian silaturahmi dan salah paham tentangnya


Akhi muslim, tahukah kita apa makna sebenarnya dari 'silaturahmi'? Tahukah kita bahwa banyak kaum muslimin yang salah paham tentang istilah 'silaturahmi'? Simak perkataan Al Imam An Nawawi rahimahullahu berikut:
"Silaturahmi adalah berbuat baik kepada kerabat dekat sesuai dengan keadaan orang yang menyambung dan yang disambung.Terkadang silaturahmi dilakukan dengan sedekah, pekerjaan, saling mengunjungi (ziarah), atau dengan memberi salam dan selainnnya".

Perhatikan juga perkataan Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih Al 'Utsaimin rahimahullahu berikut:

"Sesungguhnya ar rahim (الرحم) adalah kerabat dekat (القرابة). Dan menyambung kekerabatan (silaturahmi) dengan mereka dilakukan dengan cara yang sesuai adat kebiasaan daerah tersebut ('urf) karena macam, jenis, dan ukuran dari silaturahmi tidak dijelaskan di dalam Al Qur'an dan As Sunnah karena Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidaklah mengikatnya (yakni silaturahmi) dengan sesuatu yang tertentu, misalnya silaturahmi itu harus dengan makan bersama, minum bersama, atau tinggal bersama. Akan tetapi Nabi memutlakkannya (tata cara silaturahmi). Oleh karena itu, tata cara silaturahmi dikembalikan kepada adat kebiasaan daerah masing-masing ('urf). Jika perbuatan A di suatu daerah dianggap menyambung kekerabatan (silaturahmi), maka perbuatan A itu termasuk silaturahmi di daerah tersebut. Jika perbuatan B dianggap termasuk memutus silaturahmi, maka perbuatan B termasuk perbuatan yang memutuskan silaturahmi di daerah tersebut. Ini adalah hukum asalnya" (Syarh Riyadhus Shalihin, hal. 96)


Kita bisa melihat bahwa ulama besar madzhab syafi'i, Al Imam An Nawawi, dan ulama besar pakar fikih zaman ini, Syaikh Muhammad bin Shalih Al 'Utsaimin rahimahumallahu menjelaskan bahwa maksud dari kata ar rahim (الرحم) adalah kerabat dekat (القرابة). Hal senada juga diungkapkan oleh Imam Ibnul Atsir rahimahullahu. Maka jelaslah dari sini bahwa silaturahmi hanya ditujukan kepada orang-orang yang memiliki hubungan kerabat dengan kita, yaitu orang tua, kakak, adik, paman, bibi, keponakan, tante, om, dan lainnya yang masih punya hubungan kekerabatan dengan kita. Dan ketahuilah bahwasanya silaturahmi yang paling utama adalah kepada orang tua kita karena hak orang tua adalah hak terbesar kedua setelah hak Allah dan Rasul-Nya.


Lalu dengan teman-teman kita tidak disebut silaturahmi? Inilah yang banyak disalahpahami karena silaturahmi hanya ditujukan kepada orang yang masih punya hubungan kekerabatan dengan kita. Sedangkan untuk teman-teman, dosen, atau kaum muslimin lainnya yang tidak ada hubungan kekerabatan dengan kita, yang ada adalah ukhuwah Islamiyyah (persaudaraan Islam). Tapi ini juga wajib dijaga hak-haknya lho! Tidak boleh kita memutus hubungan kepada saudara muslim kita tanpa alasan yang dibenarkan karena :

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ

"Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara" (QS. Al Hujurat : 10)

Jangan beralasan kalau menyambung persaudaraan ke teman itu tidak termasuk silaturahmi. Ini kesalahan besar! Tulisan di atas hanya menjelaskan makna silaturahmi yang benar sesuai penjelasan ulama karena wajib bagi kita menjaga hak-hak persaudaraan dan persatuan kaum muslimin.


Manfaat & keutamaan luar biasa dari silaturahmi



Akhi muslim, banyak sekali keutamaan dan manfaat yang akan diperoleh dari menyambung kekerabatan (silaturahmi), diantaranya :

    * Menambah rizki dan umur kita

"Barangsiapa yang suka diluaskan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi" (HR.Bukhari dan Muslim)

    * Silaturahmi adalah sebab datangnya pertolongan Allah

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa datang seseorang kepada Rasulullah lalu ia berkata: "Ya Rasulullah, saya mempaunyai kerabat. Saya selalu berupaya untuk menyambung silaturahim kepada mereka, tetapi mereka memutuskannya. Saya selalu berupaya untuk berbuat baik kepada mereka, tetapi mereka menyakiti saya. Saya selalu berupaya untuk lemah lembut terhadap mereka, tetapi mereka tak acuh kepada saya." Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Jika benar seperti apa yang kamu katakan, maka kamu seperti memberi makan mereka debu yang panas, dan selama kamu berbuat demikian maka pertolongan Allah akan selalu bersamamu.'" (HR. Muslim)

    * Barangsiapa yang menyambung silaturahmi, Allah akan menyambungnya
"Rahim (kasih sayang) itu tergantung di 'Arsy, seraya berkata; "Siapa yang menyambungkanku, maka Allah pun akan menyambungkannya. Dan barangsiapa yang memutuskanku, niscaya Allah pun akan memutuskannya pula." (HR. Bukhari dan Muslim-dan ini lafazh milik Muslim)

    * Silaturahmi termasuk sebab diampuninya dosa
Seorang laki-laki mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Wahai Rasulullah, sungguh, aku telah berbuat dosa besar, apakah aku masih mempunyai kesempatan untuk bertaubat?" beliau balik bertanya: "Apakah kamu masih mempunyai ibu?" Laki-laki itu menjawab, "Tidak." Kemudian beliau bertanya lagi: "Apakah kamu mempunyai bibi?" laki-laki itu menjawab, "Ya." Beliau bersabda: "Kalau begitu, berbaktilah kepadanya." (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan Hakim; Shahih At Targhib no. 2526)

    * Silaturahmi adalah sebab mendapat dua pahala
"Sesungguhnya sedekah kepada orang miskin pahalanya satu sedekah, sedangkan sedekah kepada kerabat pahalanya dua; pahala sedekah dan pahala silaturrahim." (HR. An Nasa'i, Tirmidzi, Ibnu Hibban; Shahih At Tirmidzi no. 658)

    * Silaturahmi termasuk sebab masuk surga
Diriwayatkan dari Abu Ayyub al-Anshari Radhiyallahu 'anhu, bahwasanya ada seorang laki-laki yang bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam : “Wahai Rasulullah, beritahukanlah kepadaku suatu amal yang dapat memasukkanku ke dalam surga dan menjauhkanku dari neraka,” maka Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Engkau beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan menyambung silaturahmi" (HR. Bukhari dan Muslim)

Ancaman bagi pemutus silatuarhmi


Akhi muslim, terdapat ancaman keras bagi pemutus silaturahmi, diantaranya:

    * Bisa mendatangkan kemurkaan dan siksa Allah (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah; Shahih At Tirmidzi no. 2511)
    * Siapa yang memutus silaturahmi, Allah akan memutusnya (HR. Bukhari dan Muslim)
    * Termasuk sebab tidak diterimanya amal (HR. Ahmad; Shahih At Targhib no. 2538)
    * Terancam tidak masuk surga (HR. Bukhari dan Muslim)

Dan ketahuilah bahwa silaturahmi yang hakiki bukanlah berbuat baik kepada kerabat, akan tetapi silaturahmi yang hakiki adalah menyambung tali kekerabatan yang retak atau putus sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam:

"Orang yang menyambung kekerabatan bukanlah orang yang membalas kebaikan, tetapi orang yang menyambungnya adalah orang yang menyambung kekerabatannya apabila diputus" (HR. Bukhari, Abu Dawud dan at-Tirmidzi)

Maka sambunglah silaturahmi, jagalah ukhuwah Islamiyyah, dan bersatulah di atas manhaj nubuwwah. Jangan berpecah belah hanya gara-gara masalah khilafiyyah ijtihadiyyah (perbedaan pendapat yang masih bisa ditolerir). Jadilah penyambung silaturahmi dan jangan menjadi pemutus silaturahmi. Semoga bermanfaat. Wa shallallahu 'ala nabiyyina Muhammadin wa 'ala alihi wa shahbihi wa sallam.

1 komentar:

  1. Assalamu 'alaikum ...

    Mohon ijin meng-copy sebagian kutipan hadist tentang silaturahmi pada blog ini, bolehkan untuk ditautkan ke blog saya.

    Wassalamu 'alaikum...

    BalasHapus