Selasa, 15 Februari 2011

Rasulullah, Sang Manusia Terbaik

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah” (QS. Al Ahzab : 21)

Dialah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Nabi akhir zaman, penutup para nabi dan tidak ada nabi lagi sesudahnya. Beliau diutus oleh Allah Ta’ala kepada semesta alam sebagai pembawa berita gembira, pemberi peringatan, dan sebagai penyeru ke jalan Allah dengan seizing-Nya.

Beliau adalah seorang hamba yang tidak boleh disembah dan seorang rasul yang tidak boleh didustakan, melainkan beliau harus ditaati dan diikuti. Tidaklah seseorang akan masuk surga dan selamat dari neraka kecuali dengan menempuh jalannya dan mengikuti petunjuknya. Maka dari itu, mengenalnya merupakan sebuha kewajiban bagi setiap muslim dan muslimah. Semoga kesejahteraan dan keselamatan terlimpah kepada beliau.


Mengenal nasab Beliau

Beliau adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muththalib bin Hasyim. Hasyim berasal dari kabilah Quraisy. Sedangkan quraisy berasal dari bangsa arab. Dan bangsa arab adalah keturunan Isma’il bin Ibrahim ‘alaihimassalam. Jadi Rasulullah merupakan keturunan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam.

Ibu beliau adalah Aminah binti Wahb dan ayah beliau adalah Abdullah. Dialah orang kedua yang akan disembelih sebagai kurban (setelah Isma’il ‘alaihissalam) kemudian ditebus dengan seratus ekor unta. Kakek beliau bernama Abdul Muththalib yang nama aslinya adalah Syaibah. Dipanggil Abdul Muthalib karena pamannya, al Muthalib, dahulu di Mekkah sementara dia yang mengasuhnya. Kemudian, karena perjalanan, warna kulitnya pun berubah sehingga orang-orang mengira bahwa ia adalah budak al Muthalib. Mereka berkata, “Ini adalah budak al Muthalib (Abdul Muthalib)”. Dan melekatlah panggilan itu padanya.

Ayah Abdul Muthalib adalah Hasyim yang nama aslinya adalah ‘Amr. Dia berasal dari suku Quraisy yang merupakan kabilah arab yang paling mulia dan paling terkenal. Dengan demikian, semulia-mulia kaum adalah kaum beliau, sebaik-baik kabilah adalah kabilah beliau, dan semulia-mulia keturunan adalah keturunan beliau. Semoga kesejahteraan dan keselamatan terlimpah kepada  beliau.

Dan kabilah Quraisy berasal dari bangsa arab. Dan bangsa arab berasal dari keturunan Isma’il bin Ibrahim al Khalil ‘alaihimassalam. Dan Ibrahim ‘alaihissalam adalah keturunan Sam bin Nuh ‘alaihissalam.

Nama-nama Rasulullah

Rasulullah memiliki beberapa nama, yang paling terkenal adalah Muhammad. Selain itu, beliau memiliki panggilan Ahmad sebagaimana firman Allah Ta’ala,

وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِي مِنْ بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ فَلَمَّا جَاءَهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا هَذَا سِحْرٌ مُبِينٌ
Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata." (QS. As Shaf : 6)

Dan yang perlu diperhatikan, Ahmad di sini bukanlah Mirza Gulam Ahmad al Kadzdzab, La’natullahi ‘alaihi. Dia seorang pendusta yang mengaku rasul! Nabi kita dan nabi semua kaum muslimin saat ini hingga akhir zaman adalah Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sedangkan Mirza Gulam Ahmad adalah seorang dajjal yang mengaku rasul yang akhir kehidupannya berakhir tragis yang karena penyakitnya membuat ia harus kencing dan buang air besar di kasurnya sendiri!! Mungkin bahasa saya agak keras, tapi mudah-mudahan keras pada tempatnya karena apa yang ia lakukan kepada Islam dan kaum muslimin sangatlah keji.

Rasulullah juga memiliki nama selain Ahmad. Beliau bersabda,

"Saya memiliki lima nama: Saya Muhammad, saya Ahmad, saya Al-Mahi yang Allah menghapus kekufuran denganku, saya Al-Hasyir yang manusia dikumpulkan di atas kedua kakiku, dan saya Al-'Aqib yang tidak ada Nabipun setelahnya." (Muttafaq 'Alaih)

Allah juga menamakan beliau Raufur Rahim seperti dalam firman Allah,

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
“Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin” (QS. At Taubah : 128)

Kelahiran beliau

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dilahirkan pada hari Senin bulan Rabi'ul Awal di Makkah Al Mukarramah tahun gajah yang bertepatan pada 571 M.

Rasulullah pernah ditanya tentang puasa pada hari Senin. Beliau menjawab: "Pada hari itulah aku dilahirkan, lalu diangkat menjadi Rasul dan diturunkan Al-Qur'an kepadaku." (HR. Muslim)

Maka dari hadits tersebut, kita tahu bahwa Rasulullah dilahirkan pada hari senin, dan inilah yang benar. Sedangkan untuk tanggal kelahiran beliau, benarkah bahwa beliau dilahirkan pada tanggal 12 Rabi’ul Awwal seperti yang banyak disangka oleh banyak orang saat ini?

Di sini ulama berselisih pendapat tentang tanggal kelahiran beliau. Akan kami nukilkan beberapa diantaranya:

Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullahu berkata:
“Pertama, malam kelahiran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak diketahui secara pasti, bahkan sebagian ulama modern (masa ini-ed) menemukan bahwa Nabi dilahirkan pada tanggal 9 Rabi’ul Awwal, bukan pada malam 12 Rabi’ul Awwal. Dengan demikian, menjadikan perayaan pada malam 12 Rabi’ul Awwal tidak berdasar dari aspek historis” (Tuntunan Tanya Jawab hal. 181, penerbit Darul Falah)

Syaikh Shafiyyurrahman Al Mubarakfury rahimahullahu berkata:
Sayyidul Mursalin dilahirkan dari Bani Hasyim di Mekkah di pagi hari pada hari senin tanggal 9 Rabi’ul Awwal” (Ar Rahiqul Makhtum, hal. 65)

“Adapun penentuan tanggal hari (kelahiran beliau), maka dalam masalah ini terdapat banyak pendapat; ada yang mengatakan hari kedua , ada yang mengatakan hari kedelapan, ada yang mengatakan hari kesepuluh, ada yang mengatakan hari ketujuh belas, ada yang mengatakan hari kedua belas, dan juga pendapat lainnya. Pendapat yang paling terkenal dan paling mendekati kebenaran ada dua:
Pertama, bahwasanya beliau dilahirkan pada hari kedelapan pada bulan Rabi’ul Awwal, pendapat ini dirajihkan (dikuatkan-ed) oleh Ibnu Abdil Barr, dan para ahli sejarah. Lihat al Bidayah wa an Nihayah, 2/260, dan dia berkata bahwa ini yang paling tsabit.
Pendapat yang kedua, bahwasanya beliau dilahirkan pada hari kedua belas pada bulan Rabi’ul Awwal; Ibnu Katsir berkata dalam al Bidayah wa an Nihayah, “Ini pendapat yang terkenal menurut jumhur.” 2/260, dan Ibnu Ishaq lebih memastikannya lagi. Lihat Sirah Ibnu Hisyam, 1/171.” (Pesan-pesan Rasulullah Menjelang Wafat karya Syaikh Sa’id bin Ali bin Wahf Al Qahthani hal. 2, penerbit Darul Haq)

Jadi secara garis besar, ada tiga pendapat yang terkuat, yakni tanggal 8, 9, dan 12 Rabi’ul Awwal. Dan kami tidak tahu mana pendapat yang benar mengenai tanggal kelahiran Rasulullah karena tidak terdapat dalil pasti baik dari Al Qur’an maupun As Sunnah. Dan ulama pun ada yang tidak mencantumkan tanggal kelahiran beliau ketika membahas sejarah kelahiran beliau mungkin karena tidak mau memastikan tanggal kelahiran beliau. Contohnya Syaikh Sa’id Al Qahthani, beliau berkata, “Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam lahir di kota Mekkah pada hari Senin bulan Rabi’ul Awwal pada tahun gajah bertepatan dengan tahun 571 M” (Pesan -pesan Rasulullah Menjelang Wafat karya Syaikh Sa’id bin Ali bin Wahf Al Qahthani hal. 1-2, penerbit Darul Haq).

Dan ibroh/pelajaran yang bisa dipetik dari sini bahwa perayaan kelahiran Nabi setiap tanggal 12 Rabi’ul Awwal perlu tinjauan ulang dari sisi historisnya dan juga dari tinjauan syar’i-nya karena sebagaimana tanggal kelahiran beliau yang tidak ada dalil pastinya, perayaan hari lahir beliau juga tidak ada dalilnya dari Rasulullah padahal Islam sudah sempurna. Mencintai Nabi merupakan kewajiban yang harus didahulukan daripada mencintai seluruh manusia di dunia, akan tetapi hal ini tidaklah mengharuskan kita membuat suatu ibadah yang tidak beliau perintahkan setelah Islam ini sempurna. Wallahu a’lam.

Keindahan fisik Rasulullah

Beliau memiliki fisik yang rupawan. Cukuplah gambaran bagusnya fisik beliau terlihat dengan beberapa hadits berikut:

  • 1.       Bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam adalah manusia yang paling tampan wajahnya, paling bagus bentuk penciptaannya, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek. (Muttafaq 'Alaih)
  • 2.       Bahwasanya badan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek, dadanya bidang, jenggotnya lebat, rambutnya sampai ke daun telinga, saya (Shahabat-pent) pernah melihatnya berpakaian merah, dan saya tidak pernah melihat yang lebih indah dari padanya. (HR. Bukhari)
  • 3.       Bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam berkulit putih dan berwajah elok. (HR. Muslim)

Itulah gambaran singkat fisik beliau. Salah satu pelajaran yang bisa kita ambil faedahnya di atas adalah memelihara jenggot merupakan sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mulia sebagaimana bisa dilihat dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari di poin ke-2. Maka bagi para lelaki, hendaklah mengikuti sunnah-sunnah Beliau dan diantaranya adalah dengan memelihara jenggot dan tidak mengeroknya karena itu menyelisihi sunnah Nabi yang mulia. Kalau ndak punya jenggot? Ya ndak apa-apa, tidak perlu memaksakan diri membeli obat penumbuh jenggot segala karena yang Nabi perintahkan adalah memelihara, bukan menumbuhkan jenggot.

Keindahan akhlaq Beliau

Wah, semua muslim sudah tahu bagaimana akhlaq beliau. Tidak ada manusia yang akhlaqnya lebih baik dari Beliau. Berikut ini adalah diantara keindahan akhlaq yang Beliau miliki:

  • 1.       Beliau adalah suri teladan, panutan, dan pemimpin yang dijadikan panutan (QS. Al Ahzab : 21)
  • 2.       Beliau adalah orang yang paling pemberani (HR. Bukhari dan Muslim)
  • 3.       Beliau adalah orang yang paling dermawan
  • 4.       Beliau adalah orang yang paling bagus pergaulannya
  • 5.       Akhlaq beliau adalah Al Qur’an (HR. Muslim)
  • 6.       Beliau adalah orang yang paling zuhud di dunia
  • 7.       Beliau adalah manusia yang paling wara’ (hati-hati terhadap halal dan haram)
  • 8.       Beliau tidak pernah mencela makanan, paling murah senyum, memenuhi undangan yang datang kepada beliau baik dari orang kaya maupun orang miskin
  • 9.       Beliau duduk di atas tanah dan makan di atas tanah, beliau tidur di atas tembikar. Ini semua menunjukkan kesederhanaan beliau
  • 10.   Beliau adalah manusia yang amanah, paling tahu tentang Allah, dan paling takut kepada-Nya

Dan lain-lainnya yang tidak mungkin bisa disebutkan satu persatu di sini yang menunjukkan ketinggian dan keluhuran akhlaq Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Bersambung insya Allah

Sumber : 
  • Makalah Mengenal Rasulullah Antara Yang Mencintai dan Melecehkan, Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, dicetak oleh Pustaka Muslim
  • Pesan-pesan Rasulullah Sebelum Wafat, Syaikh Sa'id bin Ali bin Wahf Al Qahthani, penerbit Darul Haq
  • Hal-hal Yang Wajib Diketahui Setiap Muslim, Ibrahim bin asy Syaikh Shalih bin Ahmad Al Khuraishi, penerbit Pustaka Imam Syafi'i
  • Tuntunan Tanya Jawab, Syaikh Muhammad bin Shalih Al 'Utsaimin, penerbit Darul Falah
  • Ar Rahiqul Makhtum, Syaikh Shafiyyurrahman Al Mubarakfury

1 komentar: